Buku yang berlatar belakang masyarakat Banjar di Kalimantan Selatan ini menggali persinggungan yang menarik antara teologi dan bisnis, mengeksplorasi bagaimana para ulama Banjar mengintegrasikan praktik bisnis modern dengan ajaran Islam. Para ulama ini, yang dulunya dianggap sebagai tokoh agama murni, telah semakin merangkul kewirausahaan, yang mengindikasikan adanya pergeseran budaya dan teologi yang signifikan.
Buku ini juga mengkaji secara kritis dampak sosial-ekonomi dari praktik-praktik tersebut, dengan menunjukkan bagaimana praktik-praktik tersebut berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat dan menumbuhkan generasi baru ‘ulama-entrepreneur’.
Singkatnya, eksplorasi ini memberikan pandangan yang komprehensif tentang bagaimana nilai-nilai agama tradisional didefinisikan ulang di dunia modern, mendorong perpaduan antara kepemimpinan spiritual dan inisiatif kewirausahaan yang memperkaya tatanan agama dan ekonomi masyarakat Banjar.
